Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap jenis media pembelajaran memiliki karakteristik masing yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan informasi mengenai jenis dan karakteristik media pembelajaran.
A. MEDIA VISUAL
Sesuai dengan namanya, media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra Penglihatan. Jenis media inilah yang digunakan oleh guru-guru sekolah dasar untuk membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (Projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non projected visual). Marilah kita rinci satu per satu dari jenis media visual tersebut.
1. Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)
Media visual yang dapat diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan umpak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam (still pictures) dan media proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak (motion pictures). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan nuangan tertentu yang cukup memadai. Pada sekolah-sekolah yang ada di daerah perkotaan yang memiliki kemampuan untuk mengadakan media proyeksi ini tentu sangat menguntungkan sebab bisa ditata lebih menarik perhatian dibandingkan dengan media yang tidak diproyeksikan. Namun, pada umumnya sekolah-sekolah di Indonesia masih banyak yang belum memungkinkan untuk mengadakan media proyeksi ini sebab dianggap cukup mahal harganya, di samping itu diperlukan juga kemampuan yang memadai dari para guru untuk menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut. Jenis alat proyeksi yang saat ini bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran di antaranya adalah Opaque Projection, overhead projection (OHP), dan Slide projection. Ketiga jenis alat proyeksi tersebut, yaitu untuk menampilkan gambar diam (still pictures). Opaque (baca: opek) ialah proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan gambar/huruf dari halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa. Berbeda dengan proyektor OHP dan slide Projector yang memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastik yang tembus cahaya (transparan). Untuk menampilkan gambar hidup (motion pictures) bisa menggunakan alat proyeksi yang disebut filmstrips atau film projection. Dengan adanya perkembangan yang sangat pesat dalam dunia media visual yang diproyeksikan, saat ini di sekolah-sekolah yang sudah modem sudah digunakan alat proyeksi LCD dengan berbantuan komputer. Pada sekolah-sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi LCD ini tentu bisa menata pembelajaran secara lebih menarik lagi karena bisa menampilkan berbagai hal yang terkait dengan pencapaian kompetensi/tujuan pembelajaran dibandingkan dengan alat proyeksi lainnya.
2. Media Visual Tidak Berproyeksikan (Non project Visual)
Jenis media visual tidak diproycksikan yang akan dijclaskan dalam kegiatan belajar ini mencakup fotografik, gratis, dan media 3 dimensi.
a. Gambar fotografik
Gambar fotogratik atau seperti fotografik ini termasuk ke dalam gambar diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dcngan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Dalam pelaksanaannya dapat melibatkan para siswa untuk mencari gambar diam ini. Gambar fotografik ini ada yang tunggal dan ada pula Yang berseri, misalnya fotonovela, yaitu sekumpulan gambar fotografik Yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Keuntungan yang dapat peroleh dengan menggunakan media gambar fotografik dalam pembelajaran, yaitu:
1. Banyak tersedia dalam buku-buku (termasuk buku teks), majalah, surat kabar, kalender, dan sebagainya.
2. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain.
3. Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya.
4. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata pelajaran/disiplin ilmu.
Selain beberapa keuntungan di atas, terdapat juga sedikit dari Inedia gambar fotografik ini, yaitu: 1) Terkadang ukuran gambar-gambarnya terlalu kecil jika digunakan pada suatu kelas yang memiliki banyak siswa. 2) Gambar fotografik merupakan media dua dimensi yang tidak meninlbulkan kesan gerak.
b. Grafts (graphic)
Media grafis ini merupakan media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran. Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka, dan bentuk simbol (lambang). Bila ingin menggunakan media grafis ini harus memahami dan mempelajari arti simbol-simbolnya sehingga media ini lebih efektif untuk menyajikan isi pelajaran kepada siswa. Karakteristik dari media ini yaitu sederhana, menarik perhatian, murah, dan mudah disimpan atau dibawa. Cukup banyak jenis media grafis ini, namun yang sering dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran di antaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun/karikatur, dan komik. 1) Grafik (graph) Grafik merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data kuantitatif yang akurat dan mudah untuk dimengerti. Pada umumnya grafik ini digunakan untuk menerangkan perkembangan dan perbandingan sesuatu secara singkat dan jelas dengan menggunakan data statistik. Pada grafik ini banyak digunakan bentuk-bentuk simbol. Grafik juga memberikan ilustrasi mengenai hubungan antara satu unit data dengan kecenderungan-kecenderungan dalam data tersebut. Data dapat diinterpretasikan secara cepat dan menarik. Bentuk dan jenis grafik saat ini sudah banyak dikembangkan dan sudah tersedia dalam fasilitas-fasilitas komputer. Beberapa contoh jenis grafik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dasar di antaranya: grafik batang (bar graphs), grafik lingkaran (circle/pie graphs), dan grafik garis (line graphs).
Grafik batang (bar graph) merupakan jenis yang paling sederhana dan mudah dibuat. Sekelompok data yang akan sajikan digambarkan dengan sejumlah batang yang ukuran lebarnya sama, bisa secara vertikal maupun horizontal. Panjang pendeknya suatu batang menggambarkan banyaknya persentase data. Akan lebih menarik kalau batang-batang tersebut dibedakan dengan menggunakan warna-wama yang kontras. Hal ini diperlukan juga karena biasanya batang-batangnya berdempetan sehingga untuk membedakannya bisa digunakan warna yang berbeda. Pemberian warna ini bisa menggunakan cat air, spidol berwama atau menggunakan kertas berwarna. Kertas berwarna tampaknya akan lebih praktis digunakan karena di samping memiliki kualitas warna yang baik juga sekarang sudah banyak diperjualbelikan, caranya hanya tinggal menggunting sesuai dengan ukuran batang dan menempelkannya. Grafik pikiorial (pictorial graphs) adalah bentuk grafik di mana jumlah data yang dipertunjukkannya dalam bentuk gambar-gambar. Banyak hal yang menarik pandangan mata melalui bentuk-bentuk gambar yang ditampilkan grafik ini, apalagi kalau bentuk-bentuk gambarnya dibentuk seolah-olah tiga dimensi dengan perpaduan warna yang sederhana. Jenis grafik ini banyak ditampilkan pada majalah-majalah atau surat kabar. Siswa akan lebih tertarik karena bentuk yang ditampilkan lebih mudah dibaca dengan adanya pemakaian bentuk-bentuk gambar yang nyata.
Grafik lingkaran (circle/pie graphs) dipergunakan untuk memperlihatkan bagian-bagian dari keseluruhan dalam bentuk lingkaran. Bilamana akan memperkenalkan tentang operasi pecahan maka grafik lingkaran lebih tepat digunakan.
Grafik garis (line graphs) adalah jenis grafik yang paling teliti dan akurat dari semua jenis grafik, terutama dalam menghubungkan dua rangkaian data. Grafik ini berupa suatu garis lurus dan garis patah, arahnya bisa turun, naik atau kombinasinya. Dengan demikian, guru dan siswa dapat melihat arah perkembangan dari suatu objek studi yang dipelajari dengan sangatjelas. Grafik ini digunakan terutama apabila data yang kita lukiskan berkelanjutan. Jenis-jenis grafik mana yang dipilih tergantung kepada kompleksitas informasi yang akan disajikan dan tergantung pula kepada kemampuan kita dalam menyajikan materi pembelajaran dengan grafik tersebut.
2) Bagan (Chart) Bagan biasanya dirancang untuk menggambarkan atau menunjukkan suatu ide atau gagasan melalui garis, simbol, gambar, dan kata-kata singkat. Fungsi utama dari bagan ini adalah menunjukkan hubungan, perbandingan, perkembangan, klasifikasi, dan organisasi. Jenis bagan ini banyak macamnya, di antaranya bagan pohon (tree charts), bagan arus (flow charts), bagan tabel (tabular charts), dan bagan organisasi (organization charts). Bagan pohon (tree chart) sesuai dengan namanya ibarat sebuah pohon, tumbuh bercabang dan beranting. Jenis bagan ini digunakan untuk menjelaskan bahwa sesuatu dapat diuraikan menjadi berbagai bagian yang saling berkaitan, misalnya bagan tentang silsilah dinasti Abbasiyah.
Bagan arus (flowchart) dapat digambarkan sebagai arus sungai yang mengalir dari hulu ke muara untuk menjelaskan tempat-tempat yang dilaluinya. Bagan ini cocok untuk menjelaskan atau mempenunjukkan fungsi, hubungan, dan suatu proses.
Bagan tabel (tabular chart) merupakan daftar nama-nama yang disusun secara berurutan untuk perbandingan kronologis, biasanya dibuat dalam kolom-kolom yang tegak lurus untuk mempermudah melihat verbandingan secara langsung poin-poin yang ada dalam kolom-kolom tersebut. Nilai unik dari bagan ini, yaitu kemampuannya dalam mempertunjukkan hubungan, misalnya tabel yang mempeftunjukkan tentang garis waktu atau tabel mengenai tarif angkutan.
Bagan organisasi (organization Chart) menggambarkan struktur suatu organisasi, misalnya struktur organisasi badan pemerintah, perkumpulan Pemuda, organisasi kelas, OSIS, Pramuka. Melalui bagan organisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang atau bagian-bagian yang terdapat di dalamnya, siapa yang bertanggung jawab, garis koordinasi, garis perintah, garis konsultasi, serta otoritas masing-masing bidang yang ada dalam organisasi itu.
3) Diagram
Diagram merupakan suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan tentang tata kerja dari suatu benda, terutama dengan garis-garis. Sebuah diagram yang baik adalah yang sederhana yaitu hanya menunjukkan bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan dari suatu benda yang digambarkan dengan menggunakan sebuah garis atau sebuah garis besar dari objek yang sebenarnya atau merupakan sketsa penampang memotong dari suatu objek seperti silinder dari suatu kendaraan bermotor, bel listrik, penyaringan air bersih, organ tubuh manusia, belahan bumi, dan sebagainya. Nampaknya diagram ini memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan bagan.
4) Poster
Poster merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan pesan/tulisan, biasanya dengan menggunakan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera, memotivasi, peringatan atau menangkap perhatian siswa yang walaupun dilihat sekilas namun mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
5) Kartun (cartoon)
Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang dirancang untuk membentuk opini siswa. Bentuknya bisa kartun tunggal atau berseri. Kartun mempunyai manfaat dalam kegiatan pembelajaran untuk menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan yang logis dan mengandung makna secara mudah, menarik, dan cepat dibaca oleh siswa.
c. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan model. Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelaj aran yang berfrngsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa (direct experiences). Realia merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, contohnya seperti mata uang antarnegara, tumbuhan, binatang. Model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari siswa wujud aslinya. Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan objek sesungguhnya.
B. MEDIA AUDIO Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette), CD audio, dan program radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Kelebihan lain dari media audio ini, yaitu harganya relatif cukup murah, bersifat mobile, program relatif mudah diproduksi dan bervariasi, merangsang partisipasi aktif pendengar, melatih daya imajinasi dan sensitivitas, sumber belajar di dalam kelas, dan khususnya media radio yang dapat menjangkau sasaran yang luas dan menyajikan laporan peristiwa secara langsung. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan alat dan media lainnya. Terdapat beberapa pertimbangan apabila akan menggunakan media audio ini, di antaranya adalah:
1. media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak;
2. media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam belajar melalui media ini;
3. karena sifatnya yang auditif, jika ingin memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual, sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan katakata, bahasa, dan susunan kalimat.
C. MEDIA AUDIOVISUAL Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Sudah barang tentu apabila menggunakan media ini akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada para siswa, selain dari itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi (guru), tetapi penyajian materi bisa diganti oleh media audio visual maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh dari media audiovisual di antaranya program video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara (sound slide), dan program CD interaktif.
Komentar
Posting Komentar